Manajemen Tidur di Bulan Puasa

Tidur di Lantai (Ilustrasi)

Foto: Google

Kantuk dan tidur adalah godaan berat selama bulan puasa. Namun jika ingin tetap bisa memaksimalkan manfaat tidur, Anda perlu memahami dan menguasai siklusnya.

Kebanyakan orang melalui satu siklus tidur selama 1,5 jam dan kelipatannya. Jika Anda tidur pukul 23.00 setiap malamnya dan harus bangun pukul 04.00 untuk sahur, Anda secara teknis harus tidur 3x1,5 jam dan bangun pukul 3.30 pagi.

Dilansir dari Productive Muslim, Rabu (30/5), persiapan tidur yang ideal dimulai 90 menit sebelum Anda betul-betul menyentuh tempat tidur. Anda misalnya menyelesaikan tarawih dan witir pada pukul 21.30, kemudian membaca Alwuran atau tadarus (opsional) hingga pukul 22.00.

Sekitar 22.30 Anda bisa berzikir dan mulai merasakan kantuk, hingga Anda tertidur lelap pukul 23.00.

Perlakukan tubuh Anda sebagaimana Anda memperlakukan seorang anak. Dengarkan irama tubuh, namun jangan menuruti semua permintaan tersebut, melainkan lakukan apa yang benar dilakukan.

Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan waktu-waktu yang tidak disarankan untuk tidur, yaitu antara fajar dan matahari terbit, antara Maghrib dan Isya, serta setelah Ashar. Nabi menganjurkan posisi tidur di sisi kanan sambil menghadapi kiblat dan menjaga tangan kanan ditempatkan di bawah pipi kanan. Tidur di sisi kiri atau berbaring tengkurap tidak disukai Nabi dan oleh sebabnya harus dihindari.

Jagalah jiwa raga Anda hingga sebelum tidur. Sapu atau kibas tempat tidur dengan tangan, sehingga serangga berbahaya yang mungkin sempat hinggap akan pergi, dan Anda pun tetap aman dari marabahaya. Sikat gigi, pergi ke kamar mandi, bersihkan diri dari bau keringat atau bau tidak menyenangkan sebelum tidur, kemudian ditutup dengan berwudhu.


Sumber: Republika.co.id

Komentar

Postingan Populer