KISAH RAJA-RAJA BERPERILAKU MENYIMPANG DI NUSANTARA

Penulisbugis.blogspot.com ~ Tidak semua raja-raja di Nusantara mampu berlaku adil dan bijaksana, tercatat dalam sejarah ada raja-raja yang berperilaku lalim, suka menindas dan bahkan gemar memperkosa rakyatnya.
Kisah Ra Tanca di tahun 1328 Masehi. Saat dipanggil untuk mengobati bisul Raja Jayanegara, Ra Tanca menikam berulang kali raja itu dengan taji, pusakanya. Raja Majapahit yang telah melecehkan istri Ra Tanca, akhirnya mati bergelimang darah. Walaupun akhirnya Ra Tanca menyusul mati karena keris Gajah Mada, namun dendam kesumatnya impas.
Menurut Slamet Muljana dalam bukunya "Nagarakertagama dan Tafsir Sejarahnya" (1979), pembunuhan tersebut adalah skenario Gajah Mada karena istrinya juga menjadi korban Jayanegara. Ia menggunakan Ra Tanca sebagai eksekutor yang kemudian sengaja dibungkam dengan kerisnya.

Di Sulawesi Selatan, ternyata ada juga sosok raja lain yang berperilaku seperti Jayanegara, namun beda waktu dan tempatnya. Dia adalah La Pateddungi Tosamallangi, Raja Kerajaan Wajo(1466-1469 Masehi) dengan gelar Batara Wajo III.
La Pateddungi Tosamallangi hanya tiga tahun berkuasa. Dalam masyarakat Bugis, ia adalah aib sejarah. Ia adalah simbol penguasa bejat, tak tahu malu, dan telah mencoreng budaya siri’ (harga diri).
“La Pateddungi to Samallangik, dilukiskan sebagai raja yang kejam, gemar memperkosa istri dan anak gadis rakyatnya, tidak mau mendengar nasihat, dan oleh karena itu dia dipecat, diusir keluar Wajo lalu kemudian dibunuh,” tulis Edi Sedyawati dalam Sejarah Indonesia: Penilaian Kembali Karya Utama Sejarawan Asing.
Musyawarah besar kembali digelar. Dalam suasana tegang dan riuh menahan amarah, diputuskanlah La Pateddungi harus diturunkan jabatannya sebagai Batara Wajo. Rakyat juga bulat memutuskan agar ia dijatuhi hukuman mati.
Konon, penghakiman dan eksekusi pembunuhan dilakukan di tengah sawah. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1469 Masehi. Setelah itu, Kerajaan Wajo sempat mengalami kekosongan kekuasaan selama lima tahun.
Tahun 1474, rakyat Wajo menobatkan La Palewo To Palippu menjadi Arung Matowa Wajo pertama. Gelar Batara Wajo sudah tidak digunakan lagi untuk menutup buku masa gelap sebelumnya. Budaya siri’ditegakkan dan dipulihkan kembali.



Gambar 1 : Lambang Kerajaan Majapahit.



Gambar 2 : Bendera Kerajaan Wajo.








___________

Source:
https://www.facebook.com/groups/595521033981696/permalink/967808563419606/

Komentar

Postingan Populer