KENAPA YANG KAYA SEMAKIN KAYA?

Ternyata inilah Perbedaan Pola Pikir Orang Kaya dan Orang Miskin

Pangkep, 27 Februari 2018

penulisbugis.blogspot.co.id-- dilansir dari Kompasiana.com-- Kali ini saya akan sedikit mengkritik dan menjelaskan perbedaan pola pikir dan dari orang kaya dan orang miskin yang ada di indonesia, sebelum menjelaskan tentang hal itu sedikit saya jelaskan definisi dari orang miskin dan orang kaya, orang kaya adalah orang yang memiliki banyak uang dan aset-aset berharga, sedangkan orang miskin adalah orang yang tidak memiliki atau hidup dalam keadaan kurang dari cukup, sebenarnya kaya atau miskin adalah relatif, sebagian dari orang akan merasa kaya dengan uang ditangan sebesar 10juta dan sebagian orang akan merasa kurang dengan 10milyar ditangannya, dan itu semua tergantung dari individu masing masing dan tergantung penialian orang, biasanya orang akan menilai kekayaan orang lain dari aset yang dimiliki orang tersebut, aset tersebut biasanya berupa rumah, mobil, tanah,dll. Menurut KBBI, kaya adalah memiliki harta, berkecukupan. Sementara pengertian ‘miskin’ menurut KBBI adalah orang yang serba kekurangan.

Hal ini sudah lama menjadi pembahasan di indonesia, perbedaan mendasar pola pikir dari orang kaya dan orang miskin, sebagian masyarakat indonesia berfikir menjadi orang kaya tidaklah enak, kurangya keharmonisan dalam keluarga dikarenakan sibuk untuk mencari rupiah, anak-anak dari orang kaya kurang mendapatkan perhatian, selalu dalam tekanan pekerjaan, sering terkena stress, sering sakit-sakitan, akan tetapi dilihat dari sisi positif orang kaya memiliki banyak keunggulan daripada orang miskin, dari segi kesehatan orang kaya dengan uang sangat mudah untuk mengaksesnya dan tidak bingung akan biaya dari pengobatan tersebut, pola makan juga teratur dikarenakan punya uang lebih, dari segi sarana transportasi orang kaya juga lebih mudah mendapatkannya, intinya menjadi orang kaya sangatlah menyenangkan,

Berikut adalah perbedaan pola pikir orang kaya dan orang msikin. Yang pertama yaitu Orang kaya cenderung untuk bergaul dengan orang positif dan sukses, orang miskin bergaul dengan orang negatif dan tidak sukses, dengan bergaul dengan orang sukses orang kaya bisa belajar dengan orang sukses agar tetap menjadi orang kaya, bisa belajar dari sikap orang sukses, bisa juga belajar dari cara mengatasi masalah, maka dengan bergaul dengan orang yang positif, orang kaya akan terus berkembang, berbeda dengan orang miskin yang melulu bergaul denga orang yang negatif, maka hasilnya begitu-begitu saja tanpa ada perkembangan, bergaul dengan sesama orang negatif mungkin bisa menjadikan orang miskin semakin terpuruk. Yang kedua orang kaya cenderung memiliki semangat hidup dan semangat bekerja lebih tinggi daripada orang miskin, orang kaya memiliki optimistis luar biasa mereka akan selalu berusaha dan biasanya nggak mau menyerah sebelum bisa menggapai apa yang diinginkan, berbeda dengan orang miskin, orang miskin cenderung pesimis dengan keadaan, mereka biasanya hanya akan menerima kondisi miskin tersebut, dan hanya mengandalkan takdir. Orang kaya membuat nilai tambah, orang miskin tidak membuat atau membuat sedikit nilai tambah. Orang kaya akan berusaha untuk membuat dirinya memiliki nilai lebih daripada yang lain orang lain tidak memilikinya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang, sedangkan orang miskin cenderung untuk tidak bisa menonjolkan nilai yang terdapat di dalam dirinya, orang miskin cenderung menerima apa adanya. Selanjutnya yaitu orang kaya cenderung lebih individualis ketimbang orang miskin, orang kaya akan lebih mementingkan dirinya sendiri, lebih mementingkan kesejahteraan keluarga dan orang terdekat, tanpa memperdulikan orang sekitarnya, sedangkan orang miskin cenderung memiliki sifat gotong royong, dikarenakan dengan bersama sama perkerjaan akan semakin mudah dan biaya lebih ringan.

Dalam hal pergaulan biasanya orang kaya mengagumi dan bergaul orang kaya dan sukses lainnya, sedangkan orang miskin iri pada orang kaya dan sukses. Orang kaya bergaul dengan orang-orang sukses. Karena melalui bergaul dengan orang-orang sukses, kita akan ditulari pola pikir orang sukses. Mata kita juga akan lebih terbuka terhadap setiap peluang yang ada dan akan lebih mudah bila kita bekerjasama dengan orang-orang sukses untuk mewujudkan peluang tersebut. Sebaliknya orang miskin bergaul dengan orang- orang yang negatif, orang-orang yang malah akan menghambat mereka untuk maju.

Orang kaya fokus pada peluang. Orang miskin fokus pada masalah / hambatan. Orang kaya akan berusaha mencari peluang sekecil mungkin, ini yang membuat orang kaya akan semakin kaya dengan pandai memanfaatkan sekecil kecilnya peluang, yang sangat berbeda dengan orang miskin yang bingung memikirkan hambatan, mulai dari kurangnya dana untuk membuka usaha, dan hambatan-hambatan lainnya bagi orang kaya itu sebenarnya hanyalah masalah yang mudah, dan bukan hambatan bagi mereka, orang kaya memiliki prinsip hidup setiap bertambahnya hari harus lebih baik daripada hari sebelumnya, mereka akan memotivasi dirinya sendiri agar bisa berkembang dengan baik.

Selanjutnya yaitu Orang kaya memilih dibayar berdasarkan hasil. Orang-orang miskin memilih dibayar berdasarkan waktu. Orang kaya yang hidup di kota tidak peduli seharian untuk berkerja, dikarenakan mereka lebih mementingkan hasil, ini yang membuat orang kaya tidak memiliki waktu yang lebih untuk keluarga, akan tetapi mereka akan mempunyai waktu yang banyak dan nikmat ketika mereka sudah pensiun berbeda dengan orangh miskin yang hanya memilih kerja berdasarkan waktu, tidak peduli dengan hasil atau upah dari pekerjaannya tersebut, ini yang membuat orang miskin lebih harmonis ketimbang orang kaya, akan tetapi orang miskin tidak memiliki cukup tabungan untuk masa tuanya.

Orang kaya penuh daya upaya, orang miskin penuh alasan yang membatasi Setiap orang tentu memiliki persoalan tersendiri dalam hidupnya. Orang miskin menganggap persoalan itu sebagai suatu penghambat yang merintangi perjalanannya untuk mencapai kesuksesan. Sehingga ia dengan mudah menyerah pada persoalan yang dihadapinya. Namun orang kaya menganggap persoalan itu sebagai tantangan yang harus dihadapi dan akan melatihnya agar mampu mengatasi persoalan yang lebih sulit. .

Orang kaya bermain dengan uang untuk menang, orang miskin bermain dengan uang untuk tidak kalah, biasanya terjadi ketika berbisnis, seseorang selalu ada resiko untuk gagal. Orang kaya berani mengambil resiko dengan mengeluarkan lebih banyak uang asalkan uang yang akan diperoleh lebih banyak dibanding uang yang dikeluarkan. Namun orang miskin malah sibuk untuk menghemat uang, sehingga mereka tidak dapat memperbesar pemasukan. Ini yang sering terjadi di indonesia Orang kaya bertindak melawan ketakutan mereka, orang miskin membiarkan ketakutan menghentikan mereka. Ketika dihadapkan dengan masalah orang kaya dengan rasa optimis bisa meminimalisir rasa ketakutannya, orang kaya lebih memilih melawan ketakutannya ketimbang takut dan akan menyebabkan bangkrut dan membuat dia jatuh miskin. Sedangkan orang miskin lenih memilih mundur dari masalah karena mereka tidak punya daya untuk melawannya, mereka tiddak mempunyai keahlian khusus, sehingga mereka takut semakin miskin. Dalam hal edukasi atau belajar orang kaya akan berusaha untuk semakin banyak menambah ilmu, dengan menambah ilmu tersebut orang kaya akan semakin punya kelebihan yang membuat dirinya semakin sejahtera, sedangkan orang miskin biasanya hanya akan menekuni atau belajar itu itu saja, tidak mau berkembang, dan mereka berpikir kalau ilmu yang mereka punya sudah lebih cukup untuk melanjutkan hidup, ini salah satu penyebab orang miskin tidak dapat menjadi orang kaya. Ini yang sangat banyak terjadi di indonesia Orang kaya fokus pada wealth style mereka, orang miskin fokus pada life style mereka. Orang miskin memboroskan uang mereka untuk membeli rumah mewah, mobil mewah, dan busana yang glamor semata-mata hanya agar mereka terlihat seperti orang kaya. Bahkan yang lebih parah lagi mereka membeli semua itu dengan utang, seperti kartu kredit. Hal ini bertolak belakang dengan orang kaya yang fokus pada membangun passive income dan massive income mereka. Mereka menghemat uang untuk membeli aset-aset yang nantinya akan mensejahterakan masa tua mereka, dan memberi makan ketika sudah tidak ada yang memberi gaji.

Dalam hal manajemen uang Orang kaya mengatur uang mereka dengan baik, orang miskin tidak mengatur uang mereka dengan baik. Orang kaya mengelola uang yang masuk dan keluar ke dan dari kantong mereka dengan sangat baik. Mereka memilih untuk membayar masa depan mereka sendiri sebelum membayar orang lain. Setiap kali mendapat uang, mereka akan langsung menyisihkan sebagian untuk ditabung, lalu sisanya digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan orang miskin langsung menggunakan penghasilan mereka untuk keperluan sehari-hari, kalau ada sisa baru ditabung. Yang terakhir yaitu Orang kaya bertanggungjawab terhadap hidupnya sendiri, sedangkan orang miskin menyalahkan situasi, lingkungan, orang lain dan nasib Orang miskin malas untuk menyelesaikan persoalannya. Sehingga ia menyalahkan situasi, lingkungan, orang lain dan nasib. Padahal semuanya itu bukanlah persoalan yang sebenarnya. Persoalan yang sebenarnya ada di dalam dirinya sendiri. Sebaliknya, orang kaya mampu ‘mengurus’ dirinya sendiri. Mereka yakin bahwa hanya Tuhan dan diri mereka sendiri yang menentukan kesuksesan mereka.

Kesimpulan dari pola pikir orang kaya dan miskin yaitu orang kaya akan selalu berfikir secara progresif tidak peduli dengan apapun, yang mereka pikirkan yaitu bagaimana mendapatkan uang atau hasil sebanyak banyaknya, sedangkan orang miskin hanya terpaku menghadapi masalah-masalah kecil yang menjadi hambatan mereka untuk menjadi orang kaya, Menurut saya, orang kaya itu adalah siapapun yang sudah merasa puas dengan apa yang dia miliki sehingga dia sejahtera dan bahagia dengan apa yang dia miliki. Sedangkan orang miskin itu adalah siapapun yang hidupnya tidak pernah puas. Walaupun dia telah mempunyai rumah tetapi dia menginginkan sebuah rumah yang lebih mewah, tetap saja dia termasuk orang miskin karena dia tidak akan pernah bahagia walaupun dia telah memiliki sebuah rumah yang harganya cukup mahal. Sedangkan ada seseorang yang hanya memiliki sepeda tetapi dia sudah bersyukur dan bahagia, itu baru namanya orang kaya. Inti dari semuanya yaitu bagaimana cara kita mesyukuri atas nikmat yang diberikan oleh tuhan yang maha esa.

Source:
Kompasiana

Komentar

Postingan Populer