Felix Siauw Balas Puisi Sukmawati, 'Seharusnya Engkau Belajar bukan Berpuisi'

04-03 | 10:57 Tribunnews

Felix Shiauw 

TRIBUNWOW.COM - Felix Siauw membuat puisi tentang ketidaktahuan akan Syariat Islam.

Puisi tersebut dibuat oleh Felix dan diunggah di media sosial miliknya.

Dalam puisi buatannya, Felix mengungkapkan jika seseorang tak mengetahui syariat Islam, maka hendaknya ia belajar bukan malah berpuisi.

"Kalau engkau tak tahu syariat Islam, seharusnya engkau belajar bukan berpuisi, harusnya bertanya bukan malah merangkai kata tanpa arti".

• Sederet Tokoh Politisi hingga Artis Angkat Bicara Atas Puisi Kontroversial Sukmawati Soekarnoputri

Felix juga mengungkap makna hijab yang menurutnya sebagai cerminan ketaatan.

Puisi Felix juga secara lugas mengatakan bahwa Islam dan Indonesia tidak terpisahkan perannya.

"Pastinya juga engkau tak tahu bahwa negeri ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir, yang enam kali dilantangkan dalam azan yang engkau tuduh tak lebih merdu dibanding kidung ibu

Tanpa Islam tak ada artinya Indonesia, maka dimulakan negeri ini dengan 'Atas berkat rahmat Allah'. Islam adalah ruh Indonesia, nyawa Indonesia".

• IKAMI Minta Polisi Menindak Sukmawati karena Puisinya Dianggap Membuat Gaduh & Melanggar UU ITE

Berikut ini puisi lengkap yang diunggah oleh Felix Siauw.

"Kamu Tak Tahu Syariat

Kalau engkau tak tahu syariat Islam, seharusnya engkau belajar bukan berpuisi, harusnya bertanya bukan malah merangkai kata tanpa arti

Bila engkau mau mengkaji, engkau akan memahami bahwa hijab itu bukan hanya pembungkus wujud, tapi bagian ketaatan, sebagaimana saat engkau ruku dan sujud

Engkau juga akan mengerti, bahwa membandingkan konde dan cadar itu perkara menggelikan, sebab yang satu ingin terjaga, yang lain malah mengumbar

Kalau engkau tak tahu syariat Islam, hal paling pintar yang engkau lakukan adalah diam. Sebab bicara tanpa ilmu itu menyesatkan, berjalan tanpa pelita di gelap malam

Pastinya juga engkau tak tahu bahwa negeri ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir, yang enam kali dilantangkan dalam azan yang engkau tuduh tak lebih merdu dibanding kidung ibu

Tanpa Islam tak ada artinya Indonesia, maka dimulakan negeri ini dengan "Atas berkat rahmat Allah". Islam adalah ruh Indonesia, nyawa Indonesia

Takkan berdaya wanita Indonesia tanpa Islam, yang telah menuntun mereka dari gelapnya penjajahan menuju cahaya kemerdekaan. Dari sekeder pelengkap jadi tiang peradaban

Dan kini aku menggugat dirimu, mempertanyakan dirimu, siapa kamu sebenarnya? Mengapa cadar dan azan begitu mengganggu dirimu, membuat engkau resah? Yang kutahu, hanya penjajah yang begitu

Tak paham konde, tak mampu berkidung, tak jadi masalah. Tapi tak tahu syariat mana bisa taat? Tak Indonesia tetap bisa menghuni surga, tak Islam maka tak ada lagi penolong di satu masa yang tak ada keraguan di dalamnya

Kalau engkau tak tahu syariat. Mari sini ikut melingkar dan merapat. Akan aku sampaikan biar engkau pahami, bagi mereka yang beriman, tak ada yang lebih penting dari Allah dan Rasul-Nya"

• Puisi Ibu Indonesia Sukmawati Soekarnoputri Tuai Kontroversi, Berikut Video dan Isi Lengkapnya

Puisi Sukmawati Soekarnoputri

Diketahui sebelumnya, Sukmawati Soekarnoputri telah membacakan sebuah puisi tulisannya di momen 29 Tahun Anne Avantie Berkarya.

Sejumlah pihak menilai jika puisi tersebut rentan menyinggung Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA).

Bahkan, Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) meminta polisi menindak Sukmawati Sukarnoputri, terkait puisi berjudul Ibu Indonesia yang dianggap bisa menyinggung Umat Islam.

“Puisi yang sudah dibacakan oleh Sukmawati Sukarnoputri tersebut, bisa menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Yang berpotensi menimbulkan kegaduhan dan konflik horizontal, karena bisa menyinggung Umat Islam,” kata Sekjen IKAMI Djudju Purwantoro dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/4/2018).

Puisi tersebut, lanjut Juju, mengutip kata-kata Syariat Islam dan Azan yang merupakan hal sensitif.

Yang justru dia akui dan sadari, tidak mengerti tentang Syariat Islam, namun malah menyebut dan membanding- bandingkan masalah cadar dan suara azan, dengan hal-hal lain yang tidak terkait akidah Islam.

“Puisi tersebut yang juga telah beredar luas melalui medsos patut diduga merupakan perbuatan melawan hukum sesuai pasal 28 ayat (2) UU ITE No18/2016, Jo pasal 45A ayat (2) UU ITE No 18/2016, dan pasal 156 KUHP,” jelasnya.

Seharusnya, tambah Juju, Sukmawati belajar dari kasus Ahok tentang penistaan agama, yang telah menimbulkam kegaduhan luar biasa di masyarakat, dan kasus tersebut telah berkekuatan hukum tetap.

“Demi menghindari situasi yang tidak kondusif lebih meluas, dan guna penegakan hukum yang adil tanpa diskriminasi, maka kami meminta pihak kepolisian segera melakukan tindakan hukum atas kasus tersebut. Karena delik pidananya merupakan delik biasa (formal), sehingga tidak memerlukan lagi pelaporan dari masyarakat,” tuturnya.

Berikut ini isi puisi Sukmawati Soekarnoputri.

"Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya."


Komentar

Postingan Populer